Harga emas dunia mengalami penurunan tajam pada Rabu (7/5/2025), menyentuh level terendah dalam beberapa pekan terakhir. Emas spot anjlok 1,8% ke posisi US$3.368,42 per ons, sementara emas berjangka AS melemah 0,9% ke US$3.391,90 per ons. Apa yang sebenarnya terjadi? Berikut analisis lengkapnya.
1. Sikap Hati-Hati The Fed
The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50%, sambil menegaskan ketidakpastian arah kebijakan ke depan. Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa bank sentral tidak akan bertindak pre-emptive selama prospek ekonomi belum jelas. Pernyataan ini dianggap terlalu berhati-hati dan tidak memberi kepastian, sehingga mengecewakan pelaku pasar.
2. Penguatan Dolar AS
Indeks dolar AS (DXY) menguat 0,6%, menjadikan emas lebih mahal bagi investor non-AS. Kenaikan ini mencerminkan ekspektasi pasar bahwa The Fed akan tetap bersikap hawkish dalam waktu dekat.
3. Meredanya Ketegangan AS-China
Kesepakatan untuk melanjutkan dialog perdagangan, termasuk rencana pertemuan pejabat kedua negara di Swiss akhir pekan ini, membuat tensi geopolitik mereda. Hal ini mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe-haven.
Tai Wong (Pedagang Logam Independen):
"Powell kembali menyampaikan pesan wait and see, yang membuat pasar sedikit kecewa. Namun, koreksi harga ini tidak serta-merta mengubah tren bullish jangka panjang emas."
Daniel Pavilonis (RJO Futures):
"Penurunan harga emas lebih dipicu oleh perkembangan positif dalam isu tarif AS-China. Pernyataan The Fed tergolong netral dan tidak membawa kejutan."
Meskipun mengalami koreksi, emas masih mencatat kenaikan sebesar 28,6% sejak awal 2025. Bank sentral di berbagai negara, termasuk China, terus menambah cadangan emas sebagai langkah antisipasi ketidakpastian ekonomi global. Beberapa analis, seperti John Paulson, bahkan memprediksi harga emas bisa menembus US$5.000 per ons pada tahun 2028.
Penurunan harga emas kali ini lebih merupakan reaksi jangka pendek terhadap sikap hati-hati The Fed dan menurunnya risiko geopolitik. Bagi investor jangka panjang, koreksi ini bisa menjadi peluang menarik untuk buy the dip, sembari terus mencermati arah kebijakan moneter dan kondisi geopolitik global.
✅ Dapatkan Update Signal Forex dan Insight Eksklusif di Channel Invezto.
Klik disini: https://invezto.com/channel
Tetap konsisten, terus belajar, dan semoga sukses di perjalanan tradingmu!
USD/JPY – Kunci Penembusan SMA 200 4H,...
Rekomendasi EUR/USD: Terbebani Penguatan...
XAU/USD – Sentimen Geopolitik Campur A...
Indonesia Ignite & Ins...