Pasar finansial itu kayak pesta yang semua orang lagi dance di satu arah—tapi kadang, malah yang nyatanya nyasar justru jadi judul utama. Kita bahas kenapa, gimana caranya, dan seberapa nekat kamu bisa ambil posisi against the trend.
Pasar adalah arena balap kambing: begitu satu kambing lompat, yang lain ikutan. Begitu tren naik, semua long; tren turun, semua short. Alhasil, harga justru bisa meleset dari nilai wajar karena “main ikut-ikutan” saja.
Kalau momentum lagi ngebut, ikut tren emang terlihat “aman”. Tapi hati-hati, soalnya tren bisa nyeret kamu ke jurang kalau tiba-tiba lepas kendali.
Konsepnya sederhana: beli ketika orang-orang panik jual, atau jual ketika semua euforia beli. Taruhannya? Reversal pertama. Potensi reward-nya? Wah, bisa lebih besar daripada risk-nya.
Bayangin, semua orang UB (Unboxing euforia), kamu malah muter balik: “Oke lah, ini udah mahal banget.” Lalu posisi short, boom! Pas reversal, cuan besar sembunyi di belakang layar.
Tapi realitanya? Banyak yang masuk tanpa strategi keluar. Tren bisa terus loncat, melewati stop-loss kamu. The trend is your friend… until saat dia malah kalahkan kamu.
Jangan asal lawan tren cuma karena “firasat”. Harus ada data: dari makro-ekonomi, sentiment, indikator RSI, support & resistance, hingga volume trading.
Contrarian bukan strategi fast-paced. Pengalaman dari forum bahkan bilang, “Hanya trader berpengalaman yang bisa nyolong profit di tren yang kelihatan jelas naik atau turun.”
Kalau idealnya reward/risk = 2:1 ke atas, cocok lah buat lawan tren.
Don’t be hero. Batasi risikonya maksimal 1–2% dari modal.
Kalau kamu ga tahan kalau analisis ternyata salah? Jangan coba-coba.
Kamu harus mau jadi noob lagi waktu market boomerang. Terima kenyataan kalau pasar bisa bikin analisis kamu jalan mundur.
Komponen | Penjelasan |
---|---|
Waktu Masuk | Setelah tanda reversal (divergensi, level, pola candlestick) |
Risk Setting | Stop loss ketat, maksimal 1–2% modal |
Strategi Trading | Fundamental + Teknikal harus selaras |
Mindset | Bebas ego, siap jadi salah, disiplin jurnal |
Jadi begini: trading kontra tren itu seperti jalan santai melawan arus di sungai deras—bikin nangis kalo nggak siap. Tapi kalau udah paham tekanannya, kamu malah bisa "nyandal dan manjain" arus itu.
👉 Sudah siap jadi detektif pasar sendiri? Follow @INVEZTO di Instagram, Facebook, dan Twitter untuk terus dapat info, update, dan strategi trading anti-mainstream. Biarkan kamu unggul dari yang lain😎
Apa itu Margin Call? Sahammu Menge...
Unlocking Hidden Power: Fitur PiP ...
🟡 Analisis Teknikal XAU/USD – Momen...
💹 SIGNAL XAU/USD – 8 AGUSTUS 2025Em...