Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 16 Aug, 2025

Emergency Exit System : Rem Darurat yang Nampaknya Lebih Pintar Dari Kita

Emergency Exit System – Lunexa: Rem Anda Saat Pasar Ngamuk

Emergency Exit System : Rem Darurat yang Nampaknya Lebih Pintar Dari Kita

Keren, pasar naik-turun kayak naik coaster, portfolio Anda bisa langsung digoreng habis. Syukurlah ada Emergency Exit System, yang katanya sih bisa menyelamatkan akun trader tempo doeloe ala kita. Kalau saja sistem itu bisa menyelamatkan hati pas pertama kali kena margin call, ya…

Apa Sih Emergency Exit System Itu? (Tolong Jangan Sampai Kapan Lagi)

Menghadapi pasar volatile itu seperti menghadapi mantan yang tiba-tiba DM – penuh risiko dan bikin deg-degan. Nah, sistem ini berfungsi seperti rem darurat: ketika loss mengambang (floating loss) sudah kelewat batas, sistem otomatis ngutus “sekali pelan” dulu, nge-close sebagian posisi biar masih bisa tenang dan… berharap sisanya masih bisa untung lagi.

Parameter Sakti untuk Memanggil Rem Darurat

  • Exit_Trigger_Percent: Ini penentu kapan sistem bilang “Oke cukup”, biasanya ketika floating loss menyentuh persentase tertentu, misalnya 10% dari balance.
  • PartialClosePercent: Setelah ngomong “cukup”, sistem akan close sebagian dari volume – bisa 20%, 30%, atau sesuai gaya trading—minimal biar nggak full-blown panic sell.
  • DynamicPartialCloseL: Kalau ini false, semua posisi ditutup rata—makan semua sama rata. Tapi kalau true, sistem lebih pintar: posisi lebih besar atau yang sudah lama dibuka akan diclose duluan, biar sisanya bisa bergerak kalau market masih sempat nangis untung.

Kenapa Ini Penting (Selain Biar Gak Panik di Tengah Malam)

Kalau Anda merasa trading itu soal pinter timing… baiklah, sistem ini lumayan bantu. Kenapa?

  • Langsung mengurangi exposure ketika pasar tiba-tiba gondok.
  • Mencegah loss yang jauh lebih ngeri ketika terjadi drop mendadak.
  • Fleksibel mau main aman atau agresif—tinggal atur parameternya.
  • Kalau pakai mode dinamis, posisinya masih punya peluang pulih (kalau market baik hati).

Resep Rekomendasi Setting yang Dibilang Ahli (Tapi Kayak Gampang Kok)

Ngikut anjuran:

Untuk akun konservatif (baperan & gak mau risiko gede)

  • Atur Exit_Trigger_Percent antara 8–10% loss.
  • Tutup sebagian volumenya di kisaran 10–20% saja.
  • Pakainya mode statis (biar simpel, semua kena tutup sama rata).

Untuk akun besar atau yang doyan “main lebih dalam”

  • Atur trigger di 10–15% floating loss (ya semoga kuat mental).
  • Partial close sekitar 20–30% volume.
  • Gunakan mode dinamis—lebih pintar dalam menutup posisi yang bikin dompet bergetar.

Kesimpulan: Jadi Ini Rem “Pintar” atau Overkill?

Jadi begini: kalau Anda gampang panik lihat akun minus—yang saking brutalnya sampai margin call bilang “Hai!”,—Emergency Exit System ini bisa jadi penyelamat. Ia ibarat rem darurat yang tahu kapan harus ditarik, seberapa kuat, dan posisi mana yang paling duluan ikut “di-rem”.

Tapi tentu saja bukan berarti bisa trading seenaknya—market tetap boss, dan sistem ini hanya mitigasi risiko, bukan jaminan profit. Tapi ya, setidaknya lebih manusiawi daripada ditegur broker: “Margin call dingin saja.”

Kesimpulan

Begitu, sobat trader—Emergency Exit System ini semacam rem terbaik yang ingin Anda pakai saat pasar tiba-tiba jadi ajang drama Korea. Praktis. Pintar. Sedikit menyelamatkan hati (dan modal).

Kalau Anda butuh solusi anti–panic lain atau tips risk management yang lebih “manusiawi”, jangan cuma simpan di dompet digital—ikut kami juga di akun media sosial INVEZTO untuk konten makin gokil, edukatif (tanpa menggurui!), dan agak sarkastis kayak tulisan ini. Siapa tahu next-nya ada “Insurance Exit System” buat hati yang terlanjur baper karena floating loss, ya kan?

You may also like

Related posts