
Bayangkan kalau algoritma tradingmu punya dua sisi: aturan klasik yang bisa kamu pahami (misalnya pola “double top”) dan neural network yang bisa menangkap nuansa pasar yang sulit dijabarkan dengan aturan saja. Itulah ide dasar sistem neuro-simbolik: kerangka simbolis sebagai rangka, dan otot neural sebagai fleksibilitas adaptif.
Banyak trader (termasuk saya) pernah menghadapi dilema: logika aturan menghasilkan false signal, sedangkan neural network menghasilkan sinyal hebat tapi keputusan “mengalami blackout” (tak bisa dijelaskan). Kombinasikan keduanya, dan kamu punya sistem yang setengah manusia, setengah AI. Yuk kita bongkar bagaimana penulis merealisasikannya dengan Python dan bagaimana keunggulan dari pendekatan hibrid ini.
Dalam metode simbolik, penulis mengkode gerakan harga sebagai urutan biner (1 = naik, 0 = turun). Misalnya [1, 1, 0, 1, 0] adalah minitren yang bisa dianalisis sebagai pola.
Setiap pola mendapat tiga statistik penting:
Pola terlalu “sempurna” bisa jebakan statistik — pendekatan reliabilitas membantu kita menghindari hal itu.
Penulis menggunakan parameter forecast_horizon (misalnya 6 bar ke depan) sebagai batas prediksi pola. Panjang pola (5–8 bar) dipilih agar tidak terlalu pendek (noisy) dan tidak terlalu panjang (jarang muncul).
Jaringan LSTM digunakan karena kemampuannya memahami keterkaitan waktu jangka panjang. Struktur arsitektur:
Arsitektur dikompilasi dengan Adam optimizer dan binary crossentropy loss, serta metrik precision, recall, akurasi.
Penulis juga menilai bahwa model terlalu rumit dapat kehilangan interpretabilitas — jadi kesederhanaan adalah keunggulan dalam konteks trading.
Input ke jaringan mencakup:
Dengan kombinasi ini, jaringan dapat memahami konteks teknikal + pola historis. Penulis juga menangani data yang hilang (NaN) agar input tetap valid.
Menggabungkan pola klasik dengan neural network bukan sekadar eksperimen atau pamer teknologi — ini langkah strategis agar sistem trading tak hanya “tegas” tetapi juga “cerdas”. Dalam pengujian, sistem neuro-simbolik sering mengungguli pendekatan murni aturan atau murni ML.
Keunggulan utamanya: **interpretabilitas + fleksibilitas**, dua syarat yang sering dilupakan di dunia trading auto. Jika kamu tertarik tahu bagaimana sistem ini diuji di dunia nyata, mendapatkan kode Python/MQL5-nya, atau ikut bereksperimen versi live-nya, **follow akun sosial media INVEZTO**. Di sana saya berbagi insight, kode, dan diskusi strategi agar kamu bisa melangkah lebih dari sekadar penonton — menjadi pelaku yang punya sistem. 🚀
Pahami Market Regime: Kenali M...
Kenapa Trader Harus Sadar Bahw...
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...