Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 31 Oct, 2025

Tech Earnings Preview: Apa, Siapa, Kapan, dan Berapa Uangnya Lagi?

Tech Earnings Preview: Apa, Siapa, Kapan, dan Berapa Uangnya Lagi?

Tech Earnings Preview: Apa, Siapa, Kapan, dan Berapa Uangnya Lagi?

Selamat datang di musim yang paling ditunggu-tunggu — atau dikhawatirkan — oleh para trader, investor, dan siapa pun yang punya uang di pasar saham: musim laporan keuangan. Ya, saat di mana para raksasa teknologi membuka buku mereka, dan kita semua mencoba menebak seberapa besar mereka akan menghasilkan sambil berpura-pura bilang “ini soal fundamental jangka panjang”.

Tentu saja, di saat yang sama, pasar sedang gemetar karena tarif dagang, makroekonomi yang sedang culun, dan investor yang mencari hiburan dengan mantra “AI ini akan menyelamatkan dunia”. Kurang lebih: kelompok yang biasa disebut “Magnificent Seven” — para raksasa teknologi bernilai triliunan dolar yang menempati sekitar sepertiga bobot indeks S&P 500 — kembali ke panggung utama.

Siapa Saja Yang Di Sorotan — Dan Kenapa

Siapa: Paus Teknologi

  • Amazon (AMZN) — dilaporkan pada minggu 21 Oktober, dengan semua mata tertuju pada divisi cloud-nya (AWS) yang diam-diam menghasilkan uang sambil bosnya perhaps membangun roket.
  • Apple (AAPL), Microsoft (MSFT), Meta (META) — mengikuti sekitar 29 Oktober. Di sinilah investor berharap melihat siapa yang benar-benar mengubah hype AI jadi uang nyata.
  • Alphabet (GOOGL) — sudah melempar angka belanja modal (capex) yang bisa membiayai negara kecil: US$85 miliar di 2025 hanya untuk infrastruktur AI.

Kapan & Kenapa

Kapan? Musim laporan keuangan Q3 sudah full throttle. Kapan tepatnya? Minggu pelaporan Amazon dimulai, lalu lainnya mengikuti. Kenapa? Karena setelah tarif, ketidakpastian makro, dan volatilitas pasar — investor menggeser fokus ke satu hal: teknologi besar dan AI-nya.

Kenapa ini penting? Karena saat perusahaan besar ini melapor, itu bukan sekadar angka; itu sinyal untuk seluruh ekosistem pasar. Kalau mereka buang jutaan, miliaran, triliunan ke AI dan infrastruktur, maka “masa depan” digambarkan sebagai berubah — dan harga saham bisa ikut berubah dengan cepat.

Apa yang Mereka Lakukan — Spoiler: Banyak Belanja

“Spending is the Strategy”

Jika Anda berpikir perusahaan teknologi besar sekarang cuma tentang software atau aplikasi yang kita gunakan sehari-hari — pikirkan lagi. Sekarang ini, mereka adalah pembangun infrastruktur. Mereka membangun data-center, GPU, jaring tenaga listrik (literal), semuanya demi AI.

Contoh: Meta bosnya – Mark Zuckerberg – sedang membakar uang untuk membangun metaverse (iya, masih ada itu) plus AI. Nvidia adalah “jual sekop” di era tambang emas AI: perusahaan yang menjual hardware ke orang yang menggalinya.

Jadi, kalau Anda berharap hasil bagus tapi perusahaan malah bilang “yah kita belanja dulu,” ya… selamat datang di dunia teknologi besar yang berpikir 5 hingga 10 tahun ke depan.

Angka-Angka yang Diharapkan

Berdasarkan riset: Pertumbuhan laba untuk S&P 500 di Q3 diperkirakan ~8.8% YoY, pendapatan ~6.4%. Untuk periode hingga 2027: penjualan ~6.4% per tahun, laba ~14% per tahun. Namun valuasinya sudah mahal: ~23x profit ke depan — artinya sedikit saja kesalahan, pasar bisa bereaksi keras.

Risiko dan Apa yang Harus Diperhatikan

Skenario Kemenangan vs Kekalahan

Mis-reporting atau panduan yang mengecewakan bisa langsung membuat raksasa teknologi kehilangan ratusan miliar dolar dalam sekejap. Begitu juga, laporan bagus bisa menaikkan kapitalisasi pasar besar-besaran.

Contoh: Meta harus membuktikan bahwa semua belanja di Superintelligence Labs (atau semacamnya) memang worth it. Apple harus memastikan bahwa penjualan iPhone di Tiongkok tidak stagnan. Microsoft? Ya tetap Microsoft. Dan Amazon, si dark horse, dilihat karena AWS yang stabil + ritel yang masih “nganga potensi”.

Hal yang Perlu Diintip Sebelum Memutuskan

  • Forward guidance: Perusahaan bisa melaporkan bagus tapi panduan ke depan buruk → bisa bikin saham jeblok.
  • Capex updates: Di mana uang mereka dibelanjakan? Infrastruktur AI? Data-center? Kalau ya, bisa jadi tanda bahwa mereka siap untuk next level.
  • Reaksi pasar, bukan cuma hasilnya: Kadang, pasar sudah mengantisipasi “menang”, lalu ketika hasil muncul, malah ada “sell the news”. Jadi, bukan hanya angka yang penting, tapi juga bagaimana pasar meresponsnya.

Final Thought — Hype atau Sudah Jadi Kebiasaan?

Jadi, apakah kita sedang menyaksikan era baru yang revolusioner atau hanya kebiasaan lama yang dibungkus dengan label “AI”? Faktor-besar teknologi tidak akan hilang begitu saja. Entah Anda bullish dengan AI atau skeptis terhadap klaim triliun-dolar itu — satu hal pasti: setiap langkah para raksasa teknologi akan menggema ke seluruh portofolio, indeks, ETF Anda.

Ketika Q3 benar-benar menyerang, Anda harus punya dua mata terbuka: satu di chart (“apa yang grafik bilang”), satu lagi di headline (“apa yang cerita di balik angka”). Karena satu hal yang Wall Street sukai lebih dari hasil bagus adalah… cerita yang muncul setelah hasil itu.

Kesimpulan

Oke Bro, mari kita ringkas dengan jelas:
Musim laporan keuangan Big Tech ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah katalisator: belanja besar, janji AI, dan ekspektasi yang sangat tinggi. Jika Anda ingin bermain di arena ini — baik sebagai investor jangka panjang atau trader cepat — pahami ini: angka bagus belum cukup. Panduan, belanja, dan reaksi pasar sama pentingnya.

Sekarang keputusan ada di tanganmu:
Ingin hanya ikut arus? Atau ingin menjadi bagian dari arus, dengan memahami permainan?

👉 Jangan lupa follow akun sosial media INVEZTO untuk info-menarik, tajam, dan sering kali dengan sentuhan sarkas yang bikin kamu tersadar sambil tertawa. Di sana kita akan bahas lebih banyak tentang teknologi, pasar keuangan, tips investasi — dan ya, sedikit humor juga. Klik follow sekarang — supaya nggak ketinggalan saat gelombang berikutnya datang.

You may also like

Related posts