Strategi Cerdas Trading Otomatis dengan Pendekatan 'Conditional Trading' ala Larry Williams
Pengenalan: Mengapa Harus Ikuti Jejak Larry Williams?
Siapa yang tidak kenal Larry Williams? Trader legendaris yang berhasil mencatatkan return luar biasa dalam World Cup Trading Championships 1987. Jika Anda masih menggunakan strategi trading yang itu-itu saja, mungkin saatnya untuk belajar dari yang terbaik. Williams memperkenalkan konsep 'conditional trading' yang mengubah cara kita membangun strategi trading otomatis di MQL5.
Dasar-Dasar 'Conditional Trading' ala Larry Williams
Alih-alih hanya mengandalkan sinyal beli/jual sederhana, Williams menekankan pentingnya kondisi pasar sebelum mencari sinyal. Seperti yang dia katakan: "Charts don't move the market, conditions drive prices." Artinya, pahami kondisi pasar terlebih dahulu, baru tentukan aksi yang tepat.
Perbandingan Pendekatan Tradisional dan 'Conditional Trading'
// Pendekatan Tradisional
if (MA_Fast > MA_Slow)
Buy();
// Pendekatan 'Conditional Trading'
if (MarketCondition_Bullish() && Seasonal_Favorable() && COT_Bullish()) {
if (MA_Fast > MA_Slow)
Buy();
}
Strategi 'Combination Lock': Kunci Sukses Trading
Williams membandingkan trading dengan membuka gembok kombinasi—Anda memerlukan beberapa kondisi yang tepat untuk membuka peluang trading yang sukses. Berikut adalah empat kategori kondisi yang perlu diperhatikan:
1. Kondisi Fundamental
- Valuasi pasar (misalnya terhadap emas)
- Data Commitment of Traders (COT)
- Tren musiman
- Hubungan spread
2. Konfirmasi Teknikal
- Pola harga
- Indikator momentum
- Konfirmasi tren
3. Struktur Pasar
- Zona premium vs diskon
- Fase akumulasi/distribusi
- Perilaku smart money
4. Analisis Siklus
- Siklus pasar jangka panjang
- Pola menengah
- Analogi historis
Implementasi Analisis COT dalam MQL5
Williams terkenal dengan penggunaan data COT dalam strateginya. Berikut adalah cara mengintegrasikan analisis COT dalam kode MQL5 Anda:
// Cek kondisi COT bullish
bool IsCOT_Bullish() {
return (Commercial_NetLong > Threshold) &&
(Large_Spec_NetShort > Threshold) &&
(Price < Historical_Average);
}
Manajemen Risiko: Aturan Emas Williams
Salah satu aturan emas Williams adalah tidak pernah mengambil risiko lebih dari 2–4% per trade. Mengapa? Karena dengan risiko yang kecil, Anda dapat bertahan lebih lama dan meminimalkan drawdown. Berikut adalah contoh fungsi MQL5 untuk menghitung ukuran posisi berdasarkan risiko:
double CalculatePositionSize(double stopLoss, double riskPercent = 2.0) {
double accountBalance = AccountInfoDouble(ACCOUNT_BALANCE);
double riskAmount = accountBalance * (riskPercent / 100.0);
double tickValue = SymbolInfoDouble(_Symbol, SYMBOL_TRADE_TICK_VALUE);
double stopLossPoints = stopLoss * Point();
return NormalizeDouble(riskAmount / (stopLossPoints * tickValue), 2);
}
Filosofi Penggunaan Indikator: Kualitas Lebih Penting dari Kuantitas
Williams memiliki aturan ketat dalam memilih indikator:
- Tidak ada redundansi: Hindari penggunaan indikator yang serupa (misalnya RSI + Stochastic + CCI).
- Pemilihan berdasarkan tujuan: Setiap indikator harus memiliki tujuan yang jelas, seperti identifikasi tren, akumulasi/distribusi, siklus/waktu, atau kondisi pasar.
- Hindari over-optimisasi: Williams memperingatkan: "Saya melihat orang dengan 15 indikator... pecundang."
Struktur Pasar: Puncak vs Dasar
Williams membedakan antara puncak pasar dan dasar pasar:
Puncak Pasar
- Didorong oleh faktor fundamental
- Lambat dan halus
- Gunakan timeframe lebih tinggi dan hati-hati
Dasar Pasar
- Didorong oleh kepanikan
- Cepat dan tajam
- Gunakan alat teknikal untuk entry cepat
Psikologi dan Pengembangan Sistem
Kepercayaan diri datang dari pengujian yang solid:
- Backtesting: Uji dalam berbagai kondisi pasar, uji maju, verifikasi di luar sampel.
- Demo Trading: Rasakan strategi secara emosional, gunakan untuk menyesuaikan level risiko.
- Skalabilitas Lambat: Mulai kecil, tingkatkan secara bertahap, hanya risikokan apa yang dapat Anda tangani secara emosional.
Kerangka MQL5 ala Williams
Berikut adalah kerangka dasar Expert Advisor (EA) dengan pendekatan 'conditional trading' ala Williams:
class ConditionalTradingEA {
private:
bool CheckSeasonalCondition();
bool CheckCOTCondition();
bool CheckValuationCondition();
bool CheckTechnicalCondition();
double CalculateRisk();
bool ValidateRiskParameters();
bool IsMarketInTrend();
bool IsAccumulationPhase();
public:
void OnTick() {
int conditionCount = 0;
if (CheckSeasonalCondition()) conditionCount++;
if (CheckCOTCondition()) conditionCount++;
if (CheckValuationCondition()) conditionCount++;
if (conditionCount >= 3) {
if (CheckTechnicalCondition()) {
ExecuteTrade();
}
}
}
};
Kesimpulan: Bangun EA Lebih Cerdas dengan Pendekatan 'Conditional Trading'
Dengan pendekatan 'conditional trading' ala Larry Williams, Anda dapat membangun Expert Advisor yang lebih cerdas dan terstruktur. Fokus pada kondisi pasar terlebih dahulu, konfirmasi dengan beberapa lapisan, kelola risiko dengan bijak, dan gunakan indikator dengan tujuan yang jelas. Ingat, "Temukan kondisi, temukan entry, temukan target, temukan trailing stop." – Larry Williams
Untuk informasi dan tips menarik lainnya seputar trading, ikuti akun media sosial INVEZTO. Kami selalu menyediakan konten edukatif dan analisis pasar yang dapat membantu Anda menjadi trader yang lebih baik.




