Harga Emas (XAU/USD) terus menurun hingga ke area $3.265 pada sesi Asia hari Senin (30/6/2025), menyentuh level terendah satu bulan. Penyebab utamanya: membaiknya sentimen risiko global usai kesepakatan dagang AS–Tiongkok dan gencatan senjata Israel–Iran yang menekan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Investor global kembali melirik aset berisiko setelah Amerika Serikat dan Tiongkok sepakat mempercepat pengiriman tanah jarang—komponen penting industri teknologi dan militer—ke AS. Hal ini membuka ruang kerja sama yang lebih luas dan meredakan ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Sementara itu, kesepakatan gencatan senjata Israel-Iran yang diumumkan pekan lalu juga meredam ketakutan akan konflik berskala besar di Timur Tengah.
🗨️ "Perlambatan konflik geopolitik memberi ruang bagi investor untuk ambil untung, karena prospek perang besar dengan Tiongkok atau eskalasi Timur Tengah makin mengecil," ujar Daniel Pavilonis, analis senior di RJO Futures.
Meskipun selera risiko meningkat, emas masih berpotensi mendapat dukungan jika:
⚠️ Data belanja konsumen AS terbaru menunjukkan penurunan tak terduga, mendorong ekspektasi pasar bahwa The Fed bisa menurunkan suku bunga lebih dari satu kali tahun ini.
📉 RSI 14 saat ini berada di bawah 50, menunjukkan momentum bearish masih dominan.
Dengan meredanya konflik Timur Tengah dan membaiknya hubungan dagang AS–Tiongkok, harga emas saat ini tertekan oleh rotasi modal ke aset berisiko. Namun, pasar masih akan sangat peka terhadap arah kebijakan moneter dan potensi gangguan geopolitik lanjutan—terutama menjelang pemilu AS yang semakin dekat.
❗ Catatan untuk Trader
Waspadai pidato dari pejabat The Fed hari ini. Sinyal dovish bisa menjadi alasan rebound emas ke atas $3.300. Namun jika sentimen risiko terus menguat, emas berpeluang lanjutkan pelemahan ke bawah $3.250.
Setelah minggu yang penuh gejolak, sorot...
🟠 Analisis Teknikal BTC/USD – Korek...
Pasangan mata uang EUR/JPY terpantau mel...
🟡 Analisis Teknikal XAU/USD – Uji L...