
Siapa sih yang nggak tergoda lihat iklan robot trading (EA) dengan klaim profit 100% per bulan tanpa risiko? Masalahnya, kenyataan biasanya lebih pahit daripada kopi tanpa gula. Sebelum kamu buang duit ke EA “ajaib”, ada baiknya pakai otak dan ajukan beberapa pertanyaan kritis. Karena kalau tidak, yang kaya cuma penjualnya— bukan kamu.
Karena banyak EA dirancang lebih buat marketing ketimbang survive di market nyata. Mereka pamer hasil backtest di kondisi ideal, padahal di live trading malah jebol secepat margin call. Ingat, robot itu bukan juru selamat, tapi sekadar alat. Kalau alatnya sampah, ya hasilnya juga bau.
Apakah pembuat EA jelas identitasnya atau sekadar akun anonim di forum? Ada track record, blog, atau komunitas yang bisa diverifikasi? Kalau si pembuat EA menghilang begitu ditanya serius, itu tanda bahaya besar.
Jangan terkecoh jargon “algoritma rahasia” atau “AI super canggih”. Tanya dengan gamblang: apakah ini martingale, grid, breakout, trend following, atau mean reversion? Kalau strateginya cuma tebak-tebakan acak dengan lot makin besar tiap kali loss, itu bom waktu.
Backtest itu penting, tapi forward test jauh lebih berharga. Kalau EA cuma kasih hasil backtest 10 tahun dengan profit chart lurus ke atas, curiga aja. Tanya: apakah ada hasil live di Myfxbook atau FXBlue? Kalau tidak ada, kemungkinan besar EA itu cuma manis di brosur.
EA tanpa risk management itu kayak naik motor tanpa rem. Apakah ada stop loss? Apakah risiko per trade bisa diatur? Apakah ada proteksi untuk drawdown ekstrem? Kalau jawabannya “tidak”, mending lambaikan tangan sebelum akunmu yang dilambaikan ke broker.
Market berubah. EA tanpa update akan cepat jadi fosil digital. Apakah pengembang menyediakan update berkala? Apakah ada support channel yang bisa dihubungi saat error? Kalau EA ditinggal begitu aja setelah dijual, ya itu cuma jebakan.
Kalau EA dijual seharga motor tapi klaim bisa bikin kaya raya dalam 3 bulan, coba pikir: kenapa pembuatnya nggak pensiun dini aja? Harga yang terlalu murah pun patut dicurigai—mungkin itu sekadar umpan buat jualan lain.
EA bagus pun percuma kalau nggak cocok sama kamu. Kalau kamu nggak tahan floating besar, jangan pakai EA martingale. Kalau kamu suka trading jangka pendek, jangan pakai EA swing. Pilih yang sesuai gaya dan toleransi risiko pribadimu.
Membeli EA itu sah-sah saja, tapi jangan bodoh. Ajukan pertanyaan-pertanyaan kritis: siapa pembuatnya, apa strateginya, ada bukti test nyata atau tidak, bagaimana risk management, apakah ada update, apakah harganya masuk akal, dan apakah cocok dengan gaya tradingmu. Ingat, robot itu cuma alat. Yang bikin cuan atau rugi tetaplah keputusanmu sendiri.
Mau insight sarkas tapi ngena soal dunia trading & robot forex? Follow akun social media INVEZTO. Biar sebelum beli EA, kamu punya filter waras—bukan sekadar mimpi indah iklan.
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...
Emas 1979 vs 2025: Saat Sejara...
Bisakah Anda Menghapus Emo...