Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 15 Aug, 2025

Pasar Kripto Terguncang Akibat Data Inflasi Produsen AS

Pasar kripto mengalami tekanan besar dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) dan mayoritas aset kripto utama jatuh tajam, dipicu oleh rilis data inflasi produsen Amerika Serikat (Producer Price Index/PPI) yang jauh lebih tinggi dari perkiraan.

Berdasarkan data Coinmarketcap pada Jumat (15/8/2025) pukul 06.10 WIB, kapitalisasi pasar kripto global anjlok 4,16% menjadi US$ 3,99 triliun. Bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi terbesar merosot 3,78% dalam sehari ke level US$ 118.379 per koin, atau setara Rp 1,91 miliar (kurs Rp 16.176).

Ethereum (ETH) juga turun 4,2% menjadi US$ 4.538, Binance Coin (BNB) melemah 0,83% menjadi US$ 839, Solana (SOL) terkoreksi 4,48% menjadi US$ 191, Dogecoin (DOGE) anjlok 9,19% menjadi US$ 0,22, dan XRP terpangkas 5,98% menjadi US$ 3,08.

Penyebab Utama Penurunan: Data PPI yang Mengejutkan
Menurut CoinDesk, harga Bitcoin pada Kamis sore waktu AS berada di kisaran US$ 118.302, jatuh cukup jauh dari rekor intraday US$ 124.000 yang tercapai hanya beberapa jam sebelumnya. Penurunan ini terjadi setelah rilis data PPI yang lebih tinggi dari estimasi pasar.

Kenaikan PPI menimbulkan kekhawatiran bahwa inflasi AS belum cukup terkendali. Kondisi ini mengurangi keyakinan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada September mendatang. Pasar yang sebelumnya optimistis kini mulai berhitung ulang terhadap prospek kebijakan moneter yang lebih longgar.

Sinyal Beli Bitcoin dari Pemerintah AS
Meski harga tengah tertekan, sentimen positif sempat muncul dari pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent. Pada Kamis pagi waktu setempat, ia menyebut Strategic Bitcoin Reserve (SBR) akan dibentuk dari kepemilikan Bitcoin senilai US$ 15–20 miliar yang sudah dimiliki pemerintah, tanpa rencana pembelian tambahan.

Namun, pada sore harinya, Bessent mengubah nada pernyataannya melalui media sosial. Ia menulis bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengeksplorasi “jalur akuisisi Bitcoin tambahan yang bersifat budget-neutral” demi memperluas cadangan.

Menurut Bessent, pembelian ini akan melengkapi kepemilikan Bitcoin hasil penyitaan aset oleh pemerintah. Cadangan inilah yang akan menjadi fondasi SBR di masa depan.

Latar Belakang SBR
Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah menandatangani perintah eksekutif pada Maret lalu untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin. Program ini juga didukung Bessent. Namun, awal bulan ini, Bo Hines, Ketua White House Council of Advisors on Digital Assets yang mengawasi SBR, mengundurkan diri dari jabatannya, sehingga menimbulkan spekulasi mengenai arah kebijakan ini.

Dengan kombinasi sentimen negatif dari data inflasi dan potensi kebijakan pro-Bitcoin dari pemerintah, pasar kripto saat ini berada dalam fase tarik-ulur antara tekanan fundamental dan potensi katalis positif jangka panjang.

You may also like

Related posts