
Pasar kripto kembali mengalami tekanan dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) hari ini melemah, namun sejumlah indikator teknikal dan fundamental menunjukkan bahwa koreksi ini kemungkinan hanya bersifat sementara dan bisa membuka jalan menuju level yang lebih tinggi.
Berdasarkan data Coinmarketcap pada Selasa (19/8/2025) pagi, kapitalisasi pasar kripto global anjlok 1,73% menjadi US$ 3,94 triliun dalam 24 jam terakhir.
Performa beberapa aset kripto utama tercatat negatif:
Sebelumnya, BTC sempat menyentuh level terendah 11 hari di US$ 114.755 pada Senin (18/8/2025), memicu pertanyaan apakah reli besar Bitcoin sudah berakhir. Namun, analisa teknikal justru memperlihatkan tanda-tanda pemulihan jangka pendek.
Data opsi Bitcoin menunjukkan skew mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Skew normalnya bergerak di kisaran -6% hingga +6%, namun saat permintaan opsi proteksi (put options) meningkat, angka ini menembus ke atas zona netral.
Sejarah membuktikan, lonjakan skew sering kali diikuti oleh reli cepat.
Artinya, peningkatan skew saat ini bisa menjadi pertanda fase rebound.
Investor sempat khawatir setelah dana masuk ke spot Bitcoin ETF berhenti pada Jumat lalu. Bahkan, ada outflow sebesar US$ 1,45 miliar antara 31 Juli – 5 Agustus, yang sempat menekan BTC ke US$ 112 ribu.
Namun, koreksi ini hanya moderat (-6%), menunjukkan pasar masih stabil. Dengan nilai pasar ETF Bitcoin mencapai US$ 152 miliar, arus masuk/keluar sebesar 1% masih tergolong normal.
Lebih penting lagi, volatilitas Bitcoin kini relatif rendah. Terakhir kali BTC bergerak lebih dari 12% dalam 72 jam adalah pada 7 April. Hal ini menandakan struktur pasar saat ini lebih terkendali.
Data dari Binance dan OKX memperlihatkan bahwa trader besar tidak terburu-buru menutup posisi long mereka.
Meskipun rasio long-to-short sempat turun di akhir pekan lalu, kini indikator kembali stabil. Hal ini menandakan bahwa pelaku besar justru menunggu harga di level lebih rendah (sekitar US$ 112 ribu) untuk kembali menambah posisi, bukan meninggalkan pasar sepenuhnya.
Stablecoin sering digunakan sebagai indikator sentimen ritel.
Saat ini, USDT diperdagangkan dengan diskon 0,8% di China. Artinya, ada tekanan ringan, namun tidak meningkat sejak Jumat lalu. Stabilitas ini menunjukkan bahwa kepanikan pasar masih terkendali.
Kombinasi dari empat indikator utama – derivatif Bitcoin, arus ETF, posisi trader besar, dan sentimen stablecoin – semuanya mengarah pada satu kesimpulan: koreksi Bitcoin kali ini kemungkinan hanya bersifat sementara.
Level US$ 114.755 berpotensi menjadi titik bottom jangka pendek, sebelum BTC kembali mencoba menembus US$ 120.000 dalam beberapa pekan ke depan.
Bagi investor jangka panjang, volatilitas saat ini justru bisa dilihat sebagai peluang akumulasi. Namun, tetap perlu dicatat bahwa dinamika pasar kripto sangat cepat berubah, sehingga manajemen risiko wajib menjadi prioritas utama.
Neuro-symbolic Trading Systems...
Pahami Market Regime: Kenali M...
Kenapa Trader Harus Sadar Bahw...
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...