
Trader forex punya hobi unik: ngeliatin level lama di chart sambil berharap ada pembeli yang nongol persis di situ. Kali ini, pasangan mata uang NZDUSD jadi korban analisis penuh ekspektasi itu. Katanya sih, harga bakal ketemu buyer di swing low sebelumnya. Pertanyaannya: beneran ada buyer, atau cuma harapan palsu yang bikin akun tipis?
Buat yang masih suka bingung: swing low itu titik terendah sementara di chart sebelum harga naik lagi. Banyak trader suka menjadikannya patokan support. Masalahnya, kadang swing low lama itu dihormati market, kadang juga ditabrak kayak lampu merah di jalan kosong.
NZDUSD terlihat menuju level swing low sebelumnya. Optimisnya: buyer bakal masuk, harga mantul, dan semua senang. Realistisnya: kalau level itu jebol, support berubah jadi jebakan, dan harga bisa nyungsep lebih dalam. Jadi jangan buru-buru all-in buy cuma karena ada garis support di chart.
Buyer masuk, harga mantul, peluang buy muncul. Target realistis? Ya paling ke resistance terdekat, bukan ke bulan.
Jangan panik. Justru ini bisa jadi peluang sell. Support lama berubah jadi resistance baru, dan kamu bisa ikut arus turun tanpa jadi martir.
Kadang market nggak mantul atau jebol, tapi malah mondar-mandir bikin trader bosen. Kalau begini, lebih baik tunggu breakout jelas daripada buang margin untuk spekulasi.
NZDUSD memang lagi flirting sama swing low lama. Bisa jadi titik ini menarik buyer, bisa juga justru jebakan yang bikin trader nangis darah. Kuncinya: jangan terlalu percaya diri sama satu garis di chart. Gunakan analisis tambahan, kelola risiko, dan tetap waras.
Mau lebih banyak analisis sarkas tapi edukatif soal forex? Follow akun sosial media INVEZTO sekarang. Karena market itu kejam, tapi belajar bareng bikin perjalanan trading lebih ringan.
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...
Emas 1979 vs 2025: Saat Sejara...
Bisakah Anda Menghapus Emo...