Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 12 Aug, 2025

Mengapa Rasio Risiko‑Reward Tinggi Itu Mutlak Saat Ngegulung Retracement

Rasio Risiko-Reward Tinggi untuk Trading Retracement

Mengapa Rasio Risiko‑Reward Tinggi Itu Mutlak Saat Ngegulung Retracement

Bayangkan kamu seperti dukun pasar modal: mengira bisa menang dari penurunan tren pasarnya—padahal kamu cuma nyambar-nyambar dari koreksi kecil (retracement). Artikel aslinya bilang, “Oh, trading retracement bisa menang kalau kamu sabar dan disiplin.” Nah, saya ubah jadi: kalau kamu ambil risiko cuma seukuran warteg, tapi target profitnya juga cuma segitu doang, selamat deh—modalmu bakal keparat.

Tren Panas, Tapi Kotornya Justru dari Koreksi

  • Saat pasar lagi turun tajam, banyak trader tuh kegirangan dan cuma masuk posisi sell.
  • Tapi sesekali harga malah tarik mundur buat ngibulin. Biasanya orang masuk buy pas koreksi ini.
  • Gampangnya: sok logis set stop loss di bawah low harian. Kalau tembus, ya dianggap tren bakal lanjut. Tapi seringnya dipancing dulu, baru balik. Kamu kena stop, lalu pasar ngegas tanpa kamu.

Risiko Tak Terduga dari Spike (Liquidity Grab)

Pasang stop loss cuma di bawah level support. Sounds safe. Tapi tunggu dulu—pasar suka bikin “liquidity grab”: spike yang ngetes kamu dulu, lalu balik ke arah tren utama. Kamu kalah duluan, baru pasar show off ke arah yang benar. Pacak banget.

Jadi, Apa Untungnya Memaksakan Rasio Risiko‑Reward Lebih Tinggi?

Probabilitas Itu Lawannya

  • Trading retracement itu probabilitasnya rendah. Pasar senang nge-test mental kamu.
  • Dengan win rate hanya ~30%, kamu perlu target profit 3× atau 4× lipat dari risk.
  • Makanya sistem trading yang sabar dan sabar cari rasio tinggi jadi senjata utama.

Bagaimana Cara Mengatur Rasio 1:3 atau Lebih?

  1. Masuk saat momentum koreksi valid.
  2. Tentukan stop loss dengan bijak—bukan di pinggir low.
  3. Set target profit minimal 3×–4× dari risiko.
  4. Terus simulasikan dan evaluasi.

Strategi Trading Retracement yang Biasa Segat

Identifikasi Tren Utama

Pastikan tren sudah jelas—candle besar terus dari satu arah. Kalau campur-campur, mending minggir dulu.

Tunggu Koreksi Membentuk Struktur Jelas

Cari retracement yang terlihat ‘berarti’: swing point, channel kecil, atau area konsolidasi.

Risiko vs Reward: Cukur Internet Gratis

Kalau kamu cuma ambil reward 1× atau 2× dari risiko, kamu cuma berfantasi. Setidaknya bidik 3×, minimal 4× lebih cakep.

Contoh Kasus Singkat (Kasar tapi Ilmiah)

Bayangin hari ini tren turun kuat. Harga turun dari 1.1500 ke 1.1300. Kamu lihat koreksi ke 1.1350—masuk buy.

  • Stop loss di 1.1290 (risk = 60 pip).
  • Target profit di 1.1530 (target = 180 pip).

Kalau menang, profitnya bisa nutup tiga kali kemungkinan loss. Sementara kalau cuma target 1:1, ya pagi-siang-malam akun mentok di datar doang.

Manfaat Disiplin Rasio Tinggi

  • Khawatir kerugian kecil? Satu kemenangan bisa restore.
  • Diwip-stop racun pasar? Tetap bisa lolos.
  • Emosi tetep stabil karena tahu satu kali win cukup buat cover banyak loss.

Kesalahan Fatal yang Sering Dilakuin Trader

Set Target Terlalu Dekat

Target cuma 1× risiko. Ya habislah akun—jika menang pun payah efisiensinya.

Mentalitas Trading Kontra‑Tren Tanpa Strategi

Sok-sokan “Eh aku beli di koreksi,” padahal tren daily-nya lagi down parah. Itu bukan trading retracement, itu namanya nekat.

Stop Loss Asal-Saran

Kalau dikit dikit stop, kamu bisa terus-terusan floating loss kecil. Nanti akun natuwan, beban mental berat.

Kesimpulan (Dengan Sedikit Sindiran Bermanfaat)

Trading retracement itu bukan jualan batik di Alun-Alun—bisa asal pasang dan untung. Itu adalah tantangan pintar: sedikit peluang, banyak jebakan.

Dan kalau kamu nggak menyeimbangkan risiko dan reward dengan rasio 1:3 atau lebih, kamu cuma nonton akunmu tenggelam secara dramatis.

Saatnya Trading Cerdas Dengan Rasio yang Layak

Kalau kamu masih mau trading retracement—oleh-oleh dari pasar naik turun plus mental yang kuat, kamu wajib menetapkan rasio risiko‑reward minimal 1:3. Rasio ini bukan sekadar “aman”, tapi satu-satunya jurus agar hasil trading bisa tumbuh meski kamu sering underperform.

Jangan sampai enteng: satu spike bisa menghancurkan akun tanpa kompensasi. Tapi dengan risiko terukur dan target yang jauh—satu kemenangan saja bisa bikin akun kamu berputar. Makanya sabar, disiplin, dan patuhi rasio itu.

Ingin insight trading yang lebih menggigit dan anti mainstream?

Follow akun media sosial INVEZTO sekarang juga dan dapatkan info menarik setiap harinya. Karena jadi trader pintar itu bukan mitos, asal tahu ilmunya.

You may also like

Related posts