Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 06 Nov, 2025

Komputasi Kuantum Trading: Pendekatan Baru pada Prediksi Harga

Komputasi Kuantum Trading: Pendekatan Baru pada Prediksi Harga

Komputasi Kuantum & Trading — Meraba Pasar Lewat Dunia Superposisi

Bayangkan kamu punya kekuatan untuk melihat semua kemungkinan harga masa depan sekaligus — bukan satu prediksi, tapi seluruh pohon skenario. Itulah janji komputasi kuantum dalam trading: memanfaatkan superposisi dan entanglement untuk mengeksplorasi berbagai potensi pasar dalam satu langkah. Artikel ini membawa kita mengeksplorasi bagaimana metode kuantum bisa dipadukan dengan teknik klasik agar sistem prediksi pasar terasa seperti “pintu ke dunia paralel”.

Tentu saja, bukan sulap. Penulis menjelaskan dari dasar teori kuantum, bagaimana data pasar diubah menjadi state kuantum, hingga metode implementasi sederhana di Python yang diuji dengan hasil nyata. Kita akan selami tiap lapisan—konsep, implementasi, evaluasi, dan pelajaran yang bisa diambil.

Dasar-dasar Komputasi Kuantum bagi Trader

Superposisi & Bit vs Qubit

Dalam komputasi klasik, bit itu 0 atau 1. Dalam dunia kuantum, qubit bisa berada dalam kombinasi keduanya secara bersamaan—itulah superposisi. Di pasar, itu artinya kita bisa mempertimbangkan banyak kemungkinan pergerakan harga sekaligus daripada harus memilih satu linier saja.

Ketika qubit-qubit saling berhubungan melalui entanglement, perubahan pada satu akan memengaruhi yang lain—seperti bagaimana korelasi antar indikator pasar bisa “terjalin” satu sama lain dalam dunia nyata.

Keunggulan Teoritis dalam Analisis Pasar

  • Eksplorasi paralel: Algoritma kuantum bisa menghitung banyak skenario sekaligus.
  • Model korelasi kompleks: Entanglement memungkinkan sistem memperhitungkan keterkaitan kompleks antar variabel pasar.
  • Pencarian & optimasi efisien: Dalam masalah optimasi besar, kuantum punya potensi loncatan dibanding algoritma klasik.

Arsitektur Algoritma Prediksi Kuantum & Implementasi Python

Pipeline Data & Persiapan

Langkah awal: kumpulkan data historis (seperti EURUSD H1), olah fitur teknikal (SMA, RSI, dsb), kemudian siapkan untuk di-encode ke dalam rangkaian kuantum.

Quantum circuit dibangun lewat:

  1. Hadamard gates (H) → superposisi
  2. Rotasi (Ry) → encoding data
  3. CNOT gates → entanglement antar qubit
  4. Pengukuran (measurement) → distribusi probabilistik

Dari pengukuran ini, sistem mengekstrak rata-rata prediksi harga, probabilitas arah naik / turun, dan confidence.

Pengujian & Evaluasi

Penulis melakukan backtest atas sistem kuantum-klasik:

  • Menggunakan ~100 periode historis sebagai sampel prediksi.
  • Evaluasi metrik: accuracy, precision, recall, F1-score.

Hasil yang ditunjukkan:

  • Akurasi ~ 55 %
  • Precision ~ 63,64 %
  • Recall rendah (~14,58 %) → sistem selektif
  • F1-score ~ 23,73 %

Dalam analisis fitur: kontribusi kuantum ~ 27 %, fitur klasik teknikal ~ 122 % (interpretasi bobot agregat). Hasil ini menunjukkan bahwa fitur klasik masih kuat, dan kuantum “mendukung” sistim daripada menggantikannya.

Pelajaran, Kelebihan & Tantangan Sistem Kuantum-Klasik

Pelajaran Penting

  • Ambisi harus diimbangi kenyataan — sistem kuantum terlalu “kemajuan” bisa gagal realitas pasar.
  • Konservatisme bisa jadi keunggulan — sedikit sinyal tetapi lebih terpercaya mungkin lebih berharga.
  • Fitur klasik tetap dominan dalam sistem hybrid.
  • Eksperimen encoding & arsitektur kuantum sangat penting agar kuantum “nyala” optimal.

Kelebihan Pendekatan Hybrid

  • Integrasi intuisi pasar (metode klasik) + potensi komputasi kuantum.
  • Transparansi: kita bisa mengetahui kontribusi masing-masing bagian.
  • Potensi eksplorasi model baru, bukan sekadar aturan vs ML melainkan aturan + quantum.

Tantangan Utama

  • Keterbatasan hardware kuantum sebenarnya — banyak simulasi yang menggantikan perangkat nyata.
  • Overhead encoding & latensi kuantum masih tinggi.
  • Integrasi optimal antara prediksi kuantum & indikator klasik.
  • Generalitas across simbol & timeframe belum teruji penuh.

Kesimpulan 

Intinya: komputasi kuantum belum (atau belum sepenuhnya) menjadi semburan jawaban untuk semua soal trading. Tapi dia membuka jalan baru — ketika digabungkan dengan metode klasik dengan hati-hati, ia bisa menjadi “senjata rahasia” yang memperkuat sistem prediksi daripada menggantikannya sepenuhnya.

Kalau kamu penasaran bagaimana versi live-nya bekerja — bagaimana jaringan kuantum nyata bertarung dengan indikator klasik — pastikan kamu follow akun sosial media INVEZTO. Di sana saya akan update eksperimen lanjutan, bagikan kode Python, dan diskusi mendalam agar kamu tidak ketinggalan revolusi trading masa depan. 🚀

You may also like

Related posts