
Bayangkan kamu punya kekuatan untuk melihat semua kemungkinan harga masa depan sekaligus — bukan satu prediksi, tapi seluruh pohon skenario. Itulah janji komputasi kuantum dalam trading: memanfaatkan superposisi dan entanglement untuk mengeksplorasi berbagai potensi pasar dalam satu langkah. Artikel ini membawa kita mengeksplorasi bagaimana metode kuantum bisa dipadukan dengan teknik klasik agar sistem prediksi pasar terasa seperti “pintu ke dunia paralel”.
Tentu saja, bukan sulap. Penulis menjelaskan dari dasar teori kuantum, bagaimana data pasar diubah menjadi state kuantum, hingga metode implementasi sederhana di Python yang diuji dengan hasil nyata. Kita akan selami tiap lapisan—konsep, implementasi, evaluasi, dan pelajaran yang bisa diambil.
Dalam komputasi klasik, bit itu 0 atau 1. Dalam dunia kuantum, qubit bisa berada dalam kombinasi keduanya secara bersamaan—itulah superposisi. Di pasar, itu artinya kita bisa mempertimbangkan banyak kemungkinan pergerakan harga sekaligus daripada harus memilih satu linier saja.
Ketika qubit-qubit saling berhubungan melalui entanglement, perubahan pada satu akan memengaruhi yang lain—seperti bagaimana korelasi antar indikator pasar bisa “terjalin” satu sama lain dalam dunia nyata.
Langkah awal: kumpulkan data historis (seperti EURUSD H1), olah fitur teknikal (SMA, RSI, dsb), kemudian siapkan untuk di-encode ke dalam rangkaian kuantum.
Quantum circuit dibangun lewat:
Dari pengukuran ini, sistem mengekstrak rata-rata prediksi harga, probabilitas arah naik / turun, dan confidence.
Penulis melakukan backtest atas sistem kuantum-klasik:
Hasil yang ditunjukkan:
Dalam analisis fitur: kontribusi kuantum ~ 27 %, fitur klasik teknikal ~ 122 % (interpretasi bobot agregat). Hasil ini menunjukkan bahwa fitur klasik masih kuat, dan kuantum “mendukung” sistim daripada menggantikannya.
Intinya: komputasi kuantum belum (atau belum sepenuhnya) menjadi semburan jawaban untuk semua soal trading. Tapi dia membuka jalan baru — ketika digabungkan dengan metode klasik dengan hati-hati, ia bisa menjadi “senjata rahasia” yang memperkuat sistem prediksi daripada menggantikannya sepenuhnya.
Kalau kamu penasaran bagaimana versi live-nya bekerja — bagaimana jaringan kuantum nyata bertarung dengan indikator klasik — pastikan kamu follow akun sosial media INVEZTO. Di sana saya akan update eksperimen lanjutan, bagikan kode Python, dan diskusi mendalam agar kamu tidak ketinggalan revolusi trading masa depan. 🚀
Siapa Sangka? Chart Microsoft ...
3 Alasan Kenapa "Holy Grail" D...
EUR/USD (~1.1493)Harga saat ini sekitar ...
Neuro-symbolic Trading Systems...