
Harga Emas (XAU/USD) pada Kamis pagi (25/9/2025) diperdagangkan di wilayah positif di sekitar US$ 3.750 per troy ons. Kenaikan tipis ini terjadi di tengah meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve (The Fed) tahun ini serta ketidakpastian geopolitik global yang terus berlanjut.
Pada pertemuan September lalu, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bp), sehingga membawa Federal Funds Rate ke kisaran target 4,00% – 4,25%.
Dalam dokumen Summary of Economic Projections (SEP) atau dot-plot, mayoritas pengambil kebijakan memproyeksikan:
📌 Suku bunga yang lebih rendah biasanya menjadi katalis positif bagi harga emas karena menurunkan opportunity cost dalam memegang aset non-yield seperti emas.
Selain faktor kebijakan moneter, tensi geopolitik juga menjadi pendukung utama harga emas.
Situasi ini menambah sentimen risk-off, sehingga mendorong investor meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven, termasuk emas.
Meski prospek penurunan suku bunga mendukung emas, pernyataan terbaru dari Ketua The Fed, Jerome Powell, memberi nada hati-hati.
Powell menegaskan bahwa bank sentral AS masih harus menyeimbangkan dua risiko utama:
Hal ini menandakan adanya perpecahan sikap di internal The Fed mengenai jalur kebijakan moneter ke depan. Akibatnya, ruang penguatan emas dalam jangka pendek mungkin akan terbatas.
Harga emas saat ini masih bergerak positif di sekitar US$ 3.750, ditopang oleh:
Namun, komentar hati-hati dari Jerome Powell dan ketidakpastian arah kebijakan moneter AS bisa menjadi faktor penahan kenaikan lebih lanjut. Dengan kombinasi faktor fundamental tersebut, emas berpotensi tetap menjadi salah satu aset lindung nilai (safe haven) pilihan utama investor di tengah ketidakpastian global.
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...
Emas 1979 vs 2025: Saat Sejara...
Bisakah Anda Menghapus Emo...