
Pasangan mata uang EUR/USD diperdagangkan lebih rendah pada sesi Asia hari Senin (18/8/2025), setelah mencatatkan kenaikan sekitar 0,5% di sesi sebelumnya. Saat ini, pasangan ini berada di kisaran 1,1690. Meski mengalami tekanan, potensi rebound tetap terbuka, terutama karena Dolar AS (USD) berpotensi kesulitan mempertahankan penguatan seiring meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada September.
Data makroekonomi terbaru dari Amerika Serikat masih mendukung narasi dovish terhadap The Fed.
Dengan kombinasi data tersebut, pelaku pasar kini memperkirakan hampir 93% kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) oleh The Fed pada September (CME FedWatch Tool).
Selain ekonomi, pasar juga dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan dan geopolitik.
Faktor geopolitik ini berpotensi meningkatkan permintaan safe-haven USD dalam jangka pendek, meski arah kebijakan moneter tetap menjadi pendorong utama.
Sementara itu, perhatian investor juga akan tertuju pada data inflasi Zona Euro dan Jerman. Jika inflasi menunjukkan tanda-tanda stabilisasi, pasar dapat mulai berspekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan menghentikan siklus pelonggaran moneternya. Hal ini berpotensi menopang Euro dan menjadi faktor pengimbang terhadap dominasi USD.
Secara teknis, area 1,1700 menjadi level psikologis penting yang sedang diuji.
👉 Kesimpulan:
EUR/USD saat ini berada di persimpangan penting. Sentimen dovish terhadap The Fed memberi ruang bagi penguatan Euro, tetapi ketidakpastian politik AS serta data inflasi Eropa yang akan rilis dalam beberapa hari ke depan akan sangat menentukan arah berikutnya. Trader sebaiknya menunggu konfirmasi dari data PMI AS hari ini untuk melihat apakah momentum rebound bisa berlanjut.
Neuro-symbolic Trading Systems...
Pahami Market Regime: Kenali M...
Kenapa Trader Harus Sadar Bahw...
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...