
Harga emas dunia mempertahankan momentum penguatan selama tiga hari berturut-turut, dengan dukungan utama datang dari data ketenagakerjaan ADP AS yang mengecewakan. Hal ini memicu spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga lebih cepat dari perkiraan.
Data ADP menunjukkan bahwa penggajian sektor swasta turun 33.000 pekerjaan di bulan Juni, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 100.000 dan menjadi penurunan pertama sejak Maret 2023.
“Kehilangan pekerjaan ini memicu spekulasi penurunan suku bunga dan langsung mendongkrak permintaan emas,” ujar Tai Wong, analis independen logam mulia.
Data ketenagakerjaan resmi dari pemerintah (Nonfarm Payrolls/NFP) akan dirilis hari ini:
Jika angka aktual NFP mengikuti tren negatif ADP, maka peluang rate cut The Fed pada September bisa meningkat drastis.
Namun, jika data justru lebih kuat dari ekspektasi, harga emas berpotensi terkoreksi karena peluang pemangkasan suku bunga bisa tertunda.
Ketua The Fed, Jerome Powell, kembali menegaskan pendekatan sabar terhadap penurunan suku bunga, namun tidak menutup kemungkinan pemangkasan bulan ini.
“Segala keputusan akan berbasis data ekonomi yang masuk,” kata Powell.
Sikap ini membuat laporan NFP dan klaim pengangguran menjadi penentu krusial arah kebijakan moneter.
Selain data ketenagakerjaan, pasar juga mengamati:
Kedua isu ini bisa menambah tekanan terhadap nilai dolar AS dan mendukung logam mulia sebagai safe-haven.
Kinerja emas saat ini didukung oleh:
Namun, investor perlu mencermati hasil data NFP dan klaim pengangguran hari ini. Volatilitas harga emas kemungkinan akan meningkat menjelang libur pasar 4 Juli di AS.
EUR/USD (~1.1493)Harga saat ini sekitar ...
Neuro-symbolic Trading Systems...
Pahami Market Regime: Kenali M...
Kenapa Trader Harus Sadar Bahw...