Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 08 Oct, 2025

Bitcoin Terkoreksi ke US$ 121.000, Pasar Kripto Overheated Setelah Cetak Rekor Tertinggi

📉 Pasar Kripto Tergelincir Setelah Euforia Rekor Bitcoin

Pasar kripto mengalami tekanan jual dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) terkoreksi setelah sehari sebelumnya mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di atas US$ 126.000.

Berdasarkan data CoinMarketCap, Rabu (8/10/2025) pukul 06.25 WIB, kapitalisasi pasar kripto global turun 2,51% menjadi US$ 4,18 triliun dalam sehari terakhir.

  • Bitcoin (BTC): -2,41% → US$ 121.746 (≈ Rp 2,02 miliar, kurs Rp 16.593)
  • Ethereum (ETH): -4,79% → US$ 4.474
  • Solana (SOL): -5,12% → US$ 220
  • Dogecoin (DOGE): -6,8% → US$ 0,24
  • XRP: -4,46% → US$ 2,85
  • Binance Coin (BNB): +7,45% → US$ 1.310

Koreksi ini terjadi sehari setelah Bitcoin menyentuh level US$ 126.223 per BTC — rekor tertinggi baru dalam sejarahnya — sebelum kemudian melemah akibat aksi ambil untung besar-besaran di pasar.


⚠️ Aksi Jual di Tengah Kekhawatiran Pasar yang Terlalu Panas

Menurut laporan CoinDesk, tren koreksi cepat setelah mencetak rekor baru bukanlah fenomena baru bagi Bitcoin. Setiap kali mencapai puncak harga, pasar kerap mengalami fase “pendinginan” akibat tekanan jual dari investor jangka pendek.

Beberapa contoh pola historis yang serupa:

  • Januari 2025: Saat Bitcoin menembus US$ 109 ribu menjelang pelantikan Presiden Donald Trump, harga jatuh ke US$ 100 ribu hanya dalam hitungan jam, lalu turun ke US$ 75 ribu dalam tiga bulan.
  • Juli 2025: Setelah menembus US$ 123 ribu, harga terkoreksi 10% hanya dalam beberapa hari.
  • Agustus 2025: Saat reli menembus US$ 120 ribu, koreksi cepat 15% kembali terjadi.

Pola tersebut kembali muncul kali ini — menandakan pasar mungkin tengah memasuki fase overheated setelah reli panjang sejak pertengahan tahun.


📊 Analis: Koreksi Ini Bisa Jadi Peluang Beli

Chief Commercial Officer Deribit, Jean-David Péquignot, menilai penurunan ini bersifat koreksi sehat dalam tren naik jangka menengah.

“Bitcoin berpotensi menguji kembali area US$ 118 ribu–US$ 120 ribu untuk mengguncang trader yang terlambat masuk pasar,” ujar Péquignot.
“Namun secara teknikal dan fundamental, kondisi masih mendukung reli lanjutan menuju US$ 130 ribu pada kuartal IV tahun ini.”

Péquignot menilai kondisi makroekonomi global — mulai dari pemangkasan suku bunga The Fed, melemahnya dolar, hingga permintaan institusional terhadap ETF Bitcoin — tetap menjadi pendorong kuat bagi tren kenaikan jangka panjang.


🔥 Pasar Derivatif dan ETF Bitcoin Mulai Terlalu Panas

Sementara itu, Vetle Lunde, Head of Research di K33 Research, memperingatkan bahwa pasar derivatif dan ETF Bitcoin kini berada di level yang “terlalu panas.”

  • Dalam sepekan terakhir, total akumulasi Bitcoin mencapai 63.083 BTC, setara sekitar US$ 7,7 miliar — lebih tinggi dari puncak Mei.
  • Lonjakan posisi beli (long) tanpa dukungan katalis makro yang jelas membuat pasar rentan terhadap koreksi jangka pendek.

“Lonjakan eksposur seperti ini biasanya menandai puncak lokal,” kata Lunde.
“Kondisi saat ini menunjukkan pasar sementara terlalu panas dan kemungkinan memasuki fase konsolidasi.”


🏦 Kebijakan The Fed dan Sinyal Hati-Hati dari Washington

Dari sisi kebijakan moneter, Stephen Miran, Gubernur The Fed yang baru diangkat oleh Presiden Donald Trump, memberikan pernyataan hati-hati.

  • Ia menyebut tingkat suku bunga netral idealnya kini berada di kisaran 0,5%.
  • Defisit fiskal besar dan pengetatan kebijakan imigrasi disebut dapat menekan pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi baru jika The Fed menurunkan suku bunga terlalu cepat.

Miran juga mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi AS pada paruh pertama 2025 lebih lemah dari perkiraan, namun tetap optimistis akan terjadi perbaikan pada semester kedua seiring arah kebijakan yang lebih jelas.


📉 Koreksi Kripto Seret Saham-Saham Terkait

Penurunan harga kripto turut mempengaruhi kinerja saham-saham perusahaan berbasis kripto di bursa AS:

  • MicroStrategy (MSTR): -7%
  • Coinbase (COIN): -4%
  • Marathon Digital (MARA): -4%
  • Riot Platforms (RIOT): -3%
  • Hut 8 Mining (HUT): -2%

Saham-saham tersebut sempat reli bersama Bitcoin dalam beberapa minggu terakhir, namun kini ikut terkoreksi karena investor mengambil sikap lebih berhati-hati.


🪙 Kesimpulan: Koreksi Sehat di Tengah Tren Bullish Jangka Panjang

Koreksi harga Bitcoin ke kisaran US$ 121 ribu menjadi sinyal penyesuaian alami setelah reli besar yang menembus rekor tertinggi.
Tekanan jual saat pasar overbought sering kali menjadi bagian dari siklus sehat dalam tren naik yang lebih luas.

Secara fundamental, narasi bullish Bitcoin masih kuat berkat:

  • Melemahnya dolar AS,
  • Arus masuk besar ke ETF Bitcoin,
  • Dan dukungan makro dari kebijakan The Fed yang lebih longgar.

Jika pola historis berulang, fase koreksi ini bisa menjadi peluang akumulasi baru sebelum Bitcoin kembali menantang level US$ 130 ribu di kuartal IV-2025.

You may also like

Related posts