Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 01 Oct, 2025

Bitcoin Tergelincir ke US$ 113 Ribu, Shutdown Pemerintah AS Hantui Pasar Kripto

📉 Pasar Kripto Melemah di Tengah Kekhawatiran Shutdown AS

Pasar kripto kembali terkoreksi dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) turun ke kisaran US$ 113 ribu di tengah meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS) yang hampir pasti berlangsung. Kondisi ini memicu peringatan dari analis Bitfinex mengenai potensi tekanan lanjutan di pasar aset digital.

Berdasarkan data CoinMarketCap, Rabu (1/10/2025) pukul 06.25 WIB:

  • Kapitalisasi pasar kripto global turun 1,02% menjadi US$ 3,89 triliun.
  • Bitcoin (BTC): -0,41% → US$ 113.838 (≈ Rp 1,89 miliar, kurs Rp 16.690).
  • Ethereum (ETH): -2,3% → US$ 4.127.
  • Solana (SOL): -2,7% → US$ 207.
  • XRP: -1,66% → US$ 2,83.
  • Binance Coin (BNB): -2,82% → US$ 1.003.
  • Dogecoin (DOGE): -1,99% → US$ 0,23.

🏛️ Shutdown Pemerintah AS Bayangi Industri Kripto

Menurut laporan CoinDesk, analis Bitfinex menilai melemahnya harga Bitcoin tak lepas dari kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan shutdown pemerintah AS. Jika terjadi, maka sejumlah lembaga federal non-esensial akan menghentikan operasional, termasuk:

  • SEC (Securities and Exchange Commission)
  • CFTC (Commodity Futures Trading Commission)
  • Regulator perbankan federal

📌 Kondisi ini berpotensi menunda sejumlah agenda penting bagi industri kripto, seperti:

  • Penyusunan aturan baru aset digital.
  • Proses pengajuan dan perdagangan ETF kripto (termasuk Solana dan Litecoin).
  • Pembahasan RUU struktur pasar kripto di Senat AS.

Hingga kini, Komite Perbankan Senat menunda rapat markup ke Oktober, sementara Komite Pertanian Senat belum merilis draf rancangan aturan. Hanya Komite Keuangan Senat yang tetap berencana membahas isu pajak kripto.


📊 Dampak Shutdown pada Pasar Tradisional dan Data Ekonomi

Dari sisi pasar tradisional, harga emas justru menguat 0,5% menjadi US$ 3.850 per ons, memperpanjang reli rekor. Indeks Nasdaq dan S&P 500 juga mencatat penguatan tipis menjelang penutupan perdagangan.

Namun, jika shutdown berlangsung, maka publikasi data ekonomi penting AS seperti laporan ketenagakerjaan dan inflasi konsumen (CPI) diperkirakan akan tertunda. Ketiadaan data resmi ini justru bisa meningkatkan volatilitas lintas aset, termasuk kripto.


📉 Analisis Bitfinex: Pasar Masuki Fase Konsolidasi

Analis Bitfinex menyoroti pola transaksi Bitcoin yang menunjukkan tanda distribusi luas:

  • “Pada setiap puncak siklus, lebih dari 90% transaksi koin dilakukan dalam kondisi untung. Ini sinyal kuat distribusi luas,” tulis laporan Bitfinex.
  • Menurut mereka, pasar kripto baru saja melewati fase puncak ketiga dan kemungkinan besar akan memasuki periode konsolidasi.

Lebih jauh, laporan itu menekankan bahwa polarisasi politik di AS, defisit fiskal yang membengkak, dan rapuhnya kondisi ekonomi global membuat pasar keuangan — termasuk kripto — semakin rentan terhadap guncangan.


🪙 Kesimpulan

Harga Bitcoin yang tergelincir ke sekitar US$ 113 ribu mencerminkan meningkatnya tekanan akibat ketidakpastian politik dan ekonomi di AS. Ancaman shutdown pemerintah bukan hanya mengganggu pasar tradisional, tetapi juga bisa memperlambat perkembangan regulasi kripto, termasuk ETF digital dan RUU pasar aset digital.

Dengan pasar kripto yang diperkirakan memasuki fase konsolidasi, investor perlu bersiap menghadapi periode volatilitas tinggi, terutama jika shutdown benar-benar terjadi dan publikasi data ekonomi tertunda.

You may also like

Related posts