
Pasar kripto kembali menunjukkan performa impresif dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) berhasil menembus level psikologis US$ 120 ribu, atau setara sekitar Rp 2 miliar, di tengah optimisme investor bahwa Oktober akan membawa tren bullish baru.
Berdasarkan data CoinMarketCap, Jumat (3/10/2025) pukul 06.20 WIB:
Level US$ 120 ribu terakhir kali disentuh Bitcoin pada pertengahan Agustus lalu, sehingga pencapaian kali ini menjadi katalis kuat bagi kepercayaan pasar.
Dalam lima hari terakhir, harga Bitcoin terus menanjak setelah sempat terkoreksi pada akhir September. Analis menilai penguatan ini didorong oleh:
Menurut analis on-chain Skew, kondisi ini menandakan semakin banyak trader yang mulai menambah posisi beli.
Investor kini menunggu hasil rapat Federal Reserve (The Fed) di akhir Oktober. Namun, pertemuan tersebut kemungkinan berlangsung tanpa data ketenagakerjaan terbaru akibat shutdown pemerintahan AS.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan bahwa shutdown kali ini berpotensi menekan ekonomi:
βKita bisa melihat pukulan terhadap PDB, pertumbuhan, dan dunia kerja di Amerika,β ujarnya kepada CNBC.
Secara historis, dampak shutdown relatif kecil. Namun, ancaman Presiden Donald Trump untuk memberhentikan sekitar 750 ribu pegawai federal membuat situasi kali ini bisa berbeda.
Selain Bitcoin, pasar juga optimistis terhadap kemungkinan persetujuan ETF berbasis altcoin. Beberapa aplikasi, termasuk Litecoin ETF milik Canary Capital, dijadwalkan mendapat respons regulator pada Oktober.
Namun, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menegaskan tidak akan meninjau aplikasi selama pemerintahan masih ditutup. Kondisi ini membuat ekspektasi pasar sempat tertahan.
Menurut Wincent Paul Howard, Senior Director di perusahaan perdagangan kripto, awalnya ia sempat meragukan reli Bitcoin. Namun, pergerakan positif selama beberapa hari terakhir membuatnya berbalik optimistis.
βSaya percaya kita sedang memasuki reli Bitcoin berkelanjutan di atas US$ 120 ribu dalam beberapa minggu ke depan,β ujar Howard.
Bitcoin kini resmi kembali ke level psikologis US$ 120 ribu setelah terakhir kali menyentuhnya pada Agustus lalu. Lonjakan ini dipicu kombinasi sentimen makro positif, rekor open interest di pasar derivatif, serta optimisme terkait ETF kripto.
Meski bayang-bayang shutdown pemerintah AS menambah ketidakpastian, tren teknikal dan psikologis pasar menunjukkan bahwa Bitcoin berpotensi memasuki fase reli berkelanjutan di kuartal IV-2025.
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...
Emas 1979 vs 2025: Saat Sejara...
Bisakah Anda Menghapus Emo...