Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 13 Aug, 2025

Bitcoin Tembus US$ 120 Ribu, Data Inflasi AS Jadi Pemicu Reli Kripto

Pasar kripto kembali menggebrak dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) akhirnya berhasil melesat menembus level psikologis US$ 120 ribu, dipicu oleh rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang stabil. Kabar ini memicu optimisme bahwa Federal Reserve (The Fed) semakin dekat dengan keputusan untuk memangkas suku bunga.

Berdasarkan data CoinMarketCap per Rabu (13/8/2025) pukul 06.10 WIB, kapitalisasi pasar kripto global melonjak 2,7% menjadi US$ 4,05 triliun.
Bitcoin sendiri menguat 1,05% ke US$ 120.034 per koin (setara Rp 1,95 miliar dengan kurs Rp 16.256).

Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada BTC, tetapi juga merata di altcoin utama:

  • Ethereum (ETH): naik 8,13% ke US$ 4.570
  • XRP: melesat 4,29% ke US$ 3,27
  • Binance Coin (BNB): naik 3,94% ke US$ 834
  • Solana (SOL): melonjak 9,49% ke US$ 191
  • Dogecoin (DOGE): naik 6,19% ke US$ 0,23

Pemicu Reli: Inflasi AS Stabil

Berdasarkan data Consumer Price Index (CPI) AS bulan Juli:

  • Inflasi tahunan stabil di 2,7%, sama seperti bulan Juni, dan di bawah proyeksi 2,8%.
  • Core CPI (tidak termasuk makanan & energi) naik 3,1%, sesuai ekspektasi.
  • Secara bulanan, CPI naik 0,2% (turun dari 0,3% di Juni), sementara Core CPI naik 0,3% (sedikit lebih tinggi dari 0,2% sebelumnya).

Data ini dianggap bullish bagi Bitcoin karena inflasi yang terkendali meningkatkan peluang pelonggaran kebijakan moneter. Suku bunga yang lebih rendah biasanya:

  1. Mengurangi biaya peluang memegang aset seperti Bitcoin.
  2. Mendorong arus modal baru masuk ke pasar kripto.

Bahkan, menurut CME FedWatch Tool, ekspektasi pemangkasan suku bunga pada September melonjak menjadi 93,9% setelah rilis CPI ini.


Arah Pergerakan Bitcoin Selanjutnya

Sebelum rilis CPI, BTC sempat terkoreksi dari US$ 122.190 ke US$ 118.500. Namun, data inflasi yang stabil membuat BTC kembali naik ke kisaran US$ 119.500.

Secara teknikal:

  • Breakout pola bullish flag di grafik harian sudah terjadi.
  • Target terdekat berada di US$ 130 ribu, dengan potensi hingga US$ 137 ribu menurut analis Titan of Crypto.
  • Penutupan harian di atas US$ 119.982 akan menjadi sinyal kuat untuk reli lanjutan.

Namun, jika BTC gagal mempertahankan level US$ 120 ribu, tekanan jual bisa meningkat, dengan support di US$ 117.650 – US$ 115.650 (CME gap akhir pekan).
Jika tekanan makin dalam, bukan tidak mungkin BTC kembali menguji US$ 100 ribu bahkan US$ 95 ribu.


💡 Kesimpulan:
Reli Bitcoin kali ini memiliki fondasi makro yang cukup kuat berkat data inflasi AS yang stabil. Namun, pasar masih sensitif terhadap data ekonomi lanjutan seperti Producer Price Index (PPI) pekan depan. Trader sebaiknya tetap waspada, karena level US$ 120 ribu adalah area psikologis penting yang bisa menjadi pemicu volatilitas.

You may also like

Related posts