
Pasar kripto kembali melesat dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) hari ini menanjak ke level US$ 115.274, didorong rilis data CPI (Indeks Harga Konsumen) Agustus yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Kabar ini melengkapi tren pelemahan data inflasi produsen (PPI) yang keluar sehari sebelumnya.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Jumat (12/9/2025) pukul 06:25 WIB:
Dengan reli ini, Bitcoin menyentuh level tertinggi sejak 24 Agustus lalu.
Pasar kini memperkirakan pemangkasan 25 basis poin pada 17 September, bahkan peluang pemangkasan lebih agresif (50 bps) naik ke 11%.
“Pasar kini memperhitungkan total pemangkasan 75 bps hingga akhir tahun. Meski inflasi terus naik, kondisi pasar tenaga kerja terlalu lemah untuk diabaikan,” tulis analis The Kobeissi Letter.
Ted Pillows (Investor kripto):
Mengingatkan potensi pola berulang:
“Dalam tiga rilis CPI terakhir, Bitcoin naik sebelum data keluar, lalu anjlok setelahnya. Pola itu bisa terjadi lagi kali ini.”
Bitcoin telah menguat 38% sepanjang 2025, ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga, inflasi tinggi, dan meningkatnya permintaan institusional. Namun, volatilitas jangka pendek masih membayangi akibat tarik-menarik antara data inflasi dan melemahnya pasar tenaga kerja AS.
Secara teknikal, level US$ 113.500 kini menjadi support penting, sementara zona US$ 116.000 – 117.000 menjadi area resistance yang harus ditembus untuk membuka jalan ke rekor tertinggi baru.
📌 Kesimpulannya, meski jalan menuju ATH baru terbuka, investor perlu waspada pada potensi jebakan pasar (bull trap) menjelang keputusan The Fed minggu depan.
Neuro-symbolic Trading Systems...
Pahami Market Regime: Kenali M...
Kenapa Trader Harus Sadar Bahw...
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...