Our professional Customer Supports waiting for you! Contact now
Everyday: 09:00am - 10:00pm
By Invezto in Trading Insight on 12 Sep, 2025

Bitcoin Tembus $115.000: Inflasi Sesuai Ekspektasi, The Fed Kian Dekat ke Pemangkasan Suku Bunga

Pasar kripto kembali melesat dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) hari ini menanjak ke level US$ 115.274, didorong rilis data CPI (Indeks Harga Konsumen) Agustus yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Kabar ini melengkapi tren pelemahan data inflasi produsen (PPI) yang keluar sehari sebelumnya.


🔹 Pergerakan Pasar Kripto

Berdasarkan data Coinmarketcap, Jumat (12/9/2025) pukul 06:25 WIB:

  • Kapitalisasi pasar kripto global naik 1,28% ke US$ 3,99 triliun.
  • Bitcoin (BTC) naik 1,27% ke US$ 115.274 atau sekitar Rp 1,89 miliar (kurs Rp 16.420).
  • Ethereum (ETH) naik 2,63% ke US$ 4.466.
  • XRP menguat 2,08% ke US$ 3,04.
  • Binance (BNB) bertambah 0,84% ke US$ 901.
  • Solana (SOL) melonjak 1,89% ke US$ 228.
  • Dogecoin (DOGE) mencatat kenaikan tajam 4,78% ke US$ 0,25.

Dengan reli ini, Bitcoin menyentuh level tertinggi sejak 24 Agustus lalu.


🔹 Sentimen Utama: Inflasi & Pasar Tenaga Kerja AS

  1. CPI Agustus Sesuai Ekspektasi
    Inflasi konsumen memang masih tinggi, tetapi sesuai ekspektasi pasar. Ini menenangkan investor yang sebelumnya khawatir inflasi melonjak di atas perkiraan.
  2. PPI Lebih Lemah dari Perkiraan
    Data inflasi produsen sehari sebelumnya menunjukkan pelemahan, sehingga memperkuat keyakinan bahwa tren inflasi AS mulai melunak.
  3. Lonjakan Klaim Pengangguran
    Klaim pengangguran mingguan melonjak ke 263 ribu, tertinggi sejak Oktober 2021 dan lebih buruk dari perkiraan 235 ribu. Data ini menjadi sinyal bahwa pasar tenaga kerja AS mulai rapuh, meningkatkan peluang The Fed memangkas suku bunga.

Pasar kini memperkirakan pemangkasan 25 basis poin pada 17 September, bahkan peluang pemangkasan lebih agresif (50 bps) naik ke 11%.

“Pasar kini memperhitungkan total pemangkasan 75 bps hingga akhir tahun. Meski inflasi terus naik, kondisi pasar tenaga kerja terlalu lemah untuk diabaikan,” tulis analis The Kobeissi Letter.


🔹 Pandangan Analis Kripto

  • Jelle (Trader populer):
    “Inflasi tidak seburuk perkiraan, data sudah di belakang kita. Saatnya melanjutkan program: harga lebih tinggi.”
  • BitBull (Trader):
    Level US$ 113.500 kini beralih dari resistensi menjadi support. Jika bertahan, Bitcoin bisa kembali menguji rekor tertinggi sepanjang masa (ATH).
  • Skew (Trader):
    Memperingatkan kemungkinan aksi likuidasi singkat karena adanya likuiditas sekitar 2.000 BTC di buku order, sebelum reli berlanjut.
  • Ted Pillows (Investor kripto):
    Mengingatkan potensi pola berulang:

    “Dalam tiga rilis CPI terakhir, Bitcoin naik sebelum data keluar, lalu anjlok setelahnya. Pola itu bisa terjadi lagi kali ini.”


🔹 Outlook & Kesimpulan

Bitcoin telah menguat 38% sepanjang 2025, ditopang ekspektasi pemangkasan suku bunga, inflasi tinggi, dan meningkatnya permintaan institusional. Namun, volatilitas jangka pendek masih membayangi akibat tarik-menarik antara data inflasi dan melemahnya pasar tenaga kerja AS.

Secara teknikal, level US$ 113.500 kini menjadi support penting, sementara zona US$ 116.000 – 117.000 menjadi area resistance yang harus ditembus untuk membuka jalan ke rekor tertinggi baru.

📌 Kesimpulannya, meski jalan menuju ATH baru terbuka, investor perlu waspada pada potensi jebakan pasar (bull trap) menjelang keputusan The Fed minggu depan.

You may also like

Related posts