
Pasar kripto kembali bergerak positif dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) terus menguat setelah sempat terkoreksi tipis usai menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di level US$ 125.617 per koin.
Berdasarkan data CoinMarketCap, Senin (6/10/2025) pukul 05.45 WIB, kapitalisasi pasar kripto global naik 0,57% menjadi US$ 4,2 triliun.
Kenaikan Bitcoin ini menandai konsolidasi sehat setelah reli besar yang membuatnya menembus level psikologis US$ 125 ribu untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Mengutip laporan CoinTelegraph, reli Bitcoin terjadi bersamaan dengan lonjakan harga emas dunia ke kisaran US$ 3.880 per ons, hanya sedikit di bawah level psikologis US$ 4.000.
Di saat yang sama, indeks saham S&P 500 juga melonjak lebih dari 40% dalam enam bulan terakhir, memperlihatkan euforia pasar terhadap likuiditas tinggi dan pemangkasan suku bunga global.
Menurut analis dari The Kobeissi Letter, pergerakan ekstrem di berbagai kelas aset ini mencerminkan pergeseran besar dalam rezim kebijakan moneter global.
โKoefisien korelasi antara emas dan indeks S&P 500 mencapai rekor 0,91 pada 2024,โ tulis laporan tersebut.
Korelasi yang sangat tinggi antara aset safe haven (emas dan Bitcoin) dengan aset berisiko (saham) dianggap sebagai sinyal bahwa pasar kini sedang menyesuaikan diri terhadap paradigma ekonomi baru โ di mana investor membeli hampir semua aset berwujud untuk melindungi diri dari pelemahan dolar AS.
Kobeissi menambahkan, pelemahan tajam dolar AS (USD) menjadi salah satu faktor utama pendorong reli Bitcoin dan emas.
โTerjadi peralihan besar-besaran ke berbagai aset riil, karena inflasi meningkat dan pasar tenaga kerja AS mulai melemah,โ tulis analis Kobeissi Letter.
Pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) di tengah inflasi yang kembali naik mempercepat arus modal keluar dari dolar dan mendorong investor mencari aset lindung nilai seperti Bitcoin dan emas.
Faktor politik juga memperkuat daya tarik Bitcoin.
Menurut Fabian Dori, Chief Investment Officer di Sygnum Bank, gejolak politik dan ekonomi AS, termasuk shutdown pemerintahan yang baru dimulai pekan lalu, meningkatkan minat terhadap Bitcoin sebagai aset safe haven digital.
โDisfungsi politik akibat shutdown AS memperkuat minat investor terhadap Bitcoin sebagai teknologi moneter penyimpan nilai, terutama ketika kepercayaan terhadap institusi tradisional mulai goyah,โ ujar Dori.
Shutdown ini memaksa sejumlah lembaga federal AS โ termasuk regulator keuangan โ menghentikan sebagian besar operasinya, menambah kekhawatiran terhadap efektivitas kebijakan publik di tengah perlambatan ekonomi.
Beberapa katalis utama yang menopang reli Bitcoin saat ini antara lain:
Dengan harga mendekati US$ 125 ribu per koin, Bitcoin kini bukan sekadar aset spekulatif, tetapi telah menjadi indikator kepercayaan baru terhadap sistem keuangan global.
Di tengah dolar AS yang melemah, inflasi yang meningkat, dan krisis kepercayaan terhadap kebijakan pemerintah, investor tampaknya mulai memandang Bitcoin dan emas sebagai dua pilar utama penyimpan nilai di era ekonomi baru.
Jika tren ini berlanjut, tidak menutup kemungkinan Bitcoin akan menembus US$ 130 ribu dalam waktu dekat, menandai fase awal dari reli jangka panjang baru di kuartal IV-2025.
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...
Emas 1979 vs 2025: Saat Sejara...
Bisakah Anda Menghapus Emo...