
Pasar kripto kembali bergejolak dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) mulai loyo, sementara Ethereum (ETH) justru mencetak sejarah dengan menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH).
Berdasarkan data Coinmarketcap, Senin (25/8/2025) pukul 6.40 WIB, kapitalisasi pasar kripto global terkoreksi 0,97% menjadi US$ 3,96 triliun.
Dikutip dari Coindesk, ETH menembus rekor lama di US$ 4.885 yang tercatat pada 23 Agustus lalu, dan kini memasuki fase price discovery.
Dalam fase ini, harga bergerak di area yang belum memiliki riwayat resistensi, sehingga potensi kenaikan bisa berlanjut lebih jauh.
Data TradingView mencatat, ETH baru keluar dari fase konsolidasi panjang sejak 2021. Lonjakan intraday juga memperlihatkan pola breakout klasik:
Menurut analis kripto Miles Deutsher, reli ETH menandai adanya pergeseran kepemimpinan pasar.
“BTC mulai kelelahan, ETH justru tidak,” jelasnya.
Bitcoin yang sempat mencetak rekor baru kini terlihat kehilangan momentum, sementara ETH masih menunjukkan kekuatan dengan rekor harga baru.
Analis kripto populer Crypto Rover menilai faktor pasokan menjadi kunci reli ETH.
Meski tren bullish kuat, analis Michaël van de Poppe mengingatkan potensi koreksi jangka pendek.
“Pullback ke zona breakout bukan berarti tren bullish besar ini batal,” tegasnya.
Menurutnya, lonjakan besar di candle mingguan ETH sebagian dipicu tipisnya likuiditas akhir pekan. Saat likuiditas normal kembali, wajar jika harga melakukan retest ke area breakout awal sebelum melanjutkan tren naik.
Dengan ETH yang berhasil menorehkan rekor baru dan Bitcoin menunjukkan tanda-tanda kelelahan, pasar kripto sedang memasuki fase transisi. Ethereum berpotensi mengambil alih spotlight, terutama jika tren supply shock berlanjut. Namun, koreksi jangka pendek tetap mungkin terjadi, sehingga trader perlu memperhatikan area breakout sebagai level pertahanan penting.
Neuro-symbolic Trading Systems...
Pahami Market Regime: Kenali M...
Kenapa Trader Harus Sadar Bahw...
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...