
Pasar kripto kembali bergerak naik dalam 24 jam terakhir, dengan Bitcoin (BTC) menjadi sorotan utama. Aset kripto terbesar ini melonjak dan bahkan sejumlah analis optimistis BTC bisa menembus level US$ 120 ribu, didukung arus dana ke spot ETF dan meningkatnya peran Bitcoin sebagai instrumen lindung nilai (hedge) di sektor keuangan global.
Berdasarkan data Coinmarketcap, Rabu (17/9/2025) pukul 05.10 WIB, kapitalisasi pasar kripto global naik 0,95% menjadi US$ 4,05 triliun dalam 24 jam terakhir.
Menurut Cointelegraph, Bitcoin berpeluang menembus US$ 120 ribu, terutama karena adanya:
Optimisme investor juga diperkuat oleh langkah Eric Trump, putra Presiden AS Donald Trump, yang menjadi co-founder perusahaan tambang kripto American Bitcoin (ABTC). Dalam wawancara CNBC, ia menyebut Bitcoin sebagai “aset terbesar era ini” sekaligus emas modern yang efektif melindungi dari risiko pelemahan sektor properti.
Pasar obligasi menilai ada 96% peluang The Fed memangkas suku bunga 25 basis poin ke level 4,25% pada pertemuan 17 September. Namun, arah kebijakan ke depan akan sangat bergantung pada pernyataan Jerome Powell. Jika inflasi tetap jadi ancaman, kenaikan Bitcoin menuju US$ 120 ribu bisa sedikit tertahan.
Di sisi lain, pasar keuangan AS mulai menunjukkan tanda tekanan likuiditas. Awal pekan ini, bank-bank meminjam US$ 1,5 miliar dari fasilitas repo The Fed, sementara suku bunga pinjaman semalam melonjak ke 4,42%, tertinggi dalam dua bulan.
Meskipun ketidakpastian global masih tinggi dan emas baru saja menorehkan rekor harga baru, analis menilai Bitcoin tetap punya peluang kuat untuk reli ke atas US$ 120 ribu. Dukungan ETF, akumulasi korporasi besar, serta fungsinya sebagai instrumen lindung nilai independen menjadi fondasi utama untuk momentum jangka menengah.
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...
Emas 1979 vs 2025: Saat Sejara...
Bisakah Anda Menghapus Emo...