
Jangan asal pilih indikator karena terlihat keren di chart. Tentukan dulu tujuan Anda. Ingin mengikuti tren? Gunakan moving averages. Suka menangkap puncak dan lembah pasar? Coba oscillator seperti RSI atau Stochastic. Jangan bingung, pelajari dulu tentang momentum dan oscillator di School of Pipsology!
Jangan cuma klik-klik tanpa tahu apa yang terjadi. Pahami bagaimana indikator dihitung. Tidak perlu hafal rumusnya, tapi tahu data apa yang digunakan (misalnya: rata-rata harga penutupan terakhir X hari) akan membantu Anda memahami sinyal yang dihasilkan.
Setiap indikator punya kelemahan. Moving averages tidak efektif di pasar sideways. Oscillator bisa memberi sinyal palsu saat tren kuat. Kenali kapan indikator Anda tidak bekerja, agar Anda tidak terjebak dalam jebakan pasar.
Pengaturan default tidak selalu terbaik. Pengaturan yang lebih sensitif memberi lebih banyak sinyal, tapi bisa jadi tidak akurat. Pengaturan yang lebih lambat memberi sinyal lebih sedikit, tapi lebih dapat diandalkan. Sesuaikan pengaturan dengan strategi Anda dan lakukan backtest untuk menemukan yang terbaik.
Memilih indikator teknikal bukanlah hal sepele. Jawab empat pertanyaan di atas untuk memastikan Anda menggunakan indikator yang tepat sesuai tujuan dan strategi Anda. Jangan asal pilih, pelajari dulu!
Untuk tips dan informasi menarik lainnya seputar trading, ikuti akun media sosial INVEZTO. Jangan lewatkan konten edukatif yang dapat membantu Anda menjadi trader yang lebih baik!
EUR/USD (~1.1480)Pasangan ini turun ke ~...
Sistem Trading Berbasis Siklus...
Emas 1979 vs 2025: Saat Sejara...
Bisakah Anda Menghapus Emo...