Misalnya Anda berhasil dalam sebuah trade besar. Lalu muncul suara kecil di kepala: “Jika kali ini gagal, kan malu.” Alhasil, Anda malah ogah buka posisi.
Kebayang gak? Ketika sistem trading mulai loss—meski minor—banyak yang pilih strategi gokil: “Bet the farm.” Atau sebaliknya, jadi super ragu dan ngerasa semua setup buruk.
Pasang target “menuju miliarder” dalam sekejap? Ideal, sih. Realistis? Ah… enggak banget. Akibatnya harapan setinggi langit bikin jatuhnya lebih sakit.
Kalau Anda cuma fokus liat grafik saldo tiap menit, ya efeknya minus doang. Gak fokus sama rencana trading? Sama aja mau pangling di pasar.
Market itu kayak cewek misterius: mood-nya berubah tiap menit. Kalau Anda maksa masukin sistem trending terus-terusan cuma supaya kelihatan keren, siap-siap dibakar habis.
Kalau Anda pengen menang semua trade, itu seperti berharap hujan gak kenal musim—gak akan terjadi. Tetapkan goal spesifik seperti “+5% per bulan” atau “win rate 60%.”
A: Kalau takut gagal, Anda masih mau coba. Kalau takut sukses, Anda malah mencegah diri sendiri sebelum mulai.
A: Tenang. Market itu bukan punya dendam pribadi ke Anda. Evaluasi, belajar, perbaiki.
Jangan biarkan ketakutan gak masuk akal bikin Anda gagal sebelum mulai. Fokus ke proses, terbuka terhadap perubahan, dan tetapkan target realistis.
Kalau Anda pengin terusin perjalanan ini, follow akun sosial media INVEZTO sekarang juga!
Apa Itu Portfolio Investasi? ...
Apa itu Margin Call? Sahammu Menge...
Unlocking Hidden Power: Fitur PiP ...